Tuesday, January 10, 2012

Pelestarian Alam melalui Taman Nasional

Seiring berjalannya waktu, jumlah penduduk semakin bertambah. Jumlah penduduk yang semakin banyak mengakibatkan kebutuhan hidup manusia bertambah besar.  Usaha pemenuhan kebutuhan manusia menuntut perkembangan teknologi yang semakin maju. 


Sumber daya alam senantiasa diolah agar dapat memenuhi kebutuhan manusia. Jika tidak dikendalikan penggunaannya, sumber daya alam terancam habis. Oleh karena itu, perlu ada tindakan pelestarian sumber daya alam antara lain dengan melindungi kelestarian taman-taman nasional, disini saya hanya mencontohkan dua taman nasional saja yaitu yang ada di Kalimantan dan Jawa Barat.


Taman Nasional di Kalimantan


Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) yang memiliki luas hingga 90 ribu hektar merupakan objek wisata unggulan di Kabupaten Kayong Utara yang terletak di sebelah selatan Kalimantan Barat.
Taman nasional ini merupakan salah satu kawasan pelestarian alam yang memiliki keaneka-ragaman hayati bernilai tinggi, dan berbagai tipe ekosistem antara lain hutan mangrove, hutan rawa, rawa gambut, hutan rawa air tawar, hutan pamah tropika, dan hutan pegunungan yang selalu ditutupi kabut.
Taman nasional ini merupakan satu-satunya kawasan hutan tropika Dipterocarpus yang terbaik dan terluas di Kalimantan. Sekitar 65 persen kawasan, masih berupa hutan primer yang tidak terganggu aktivitas manusia dan memiliki banyak komunitas tumbuhan dan satwa liar.
Tumbuhan yang tergolong unik di taman nasional ini adalah anggrek hitam  yang mudah dilihat di Sungai Matan terutama pada bulan Februari-April. Daya tarik anggrek hitam terlihat pada bentuk bunga yang bertanda dengan warna hijau dengan kombinasi bercak hitam pada bagian tengah bunga, dan lama mekar antara 5-6 hari. D rumahku ada lho anggrek hitam, gak pernah aku urus tapi tiap tahun selalu berbunga biasanya pas musim hujan. Tadi pagi aku lihat sudah mulai berbunga, biasanya setelah seminggu berbunga, pohon anggreknya akan kering dan berganti dengan tunas baru lagi.
TNGP memiliki beberapa potensi wisata. Untuk wisata laut terdapat Pantai Pulau Datok dan bukit Lubang Tedong di bagian barat Taman Nasional yang berhadapan langsung dengan Selat Karimata, merupakan daerah pusat wisata kawasan Taman nasional Gunung Palung.
ini gambar angrek hitam yang gw punya, tapi kayaknya dari irian d.

Taman Nasional di Jawa Barat
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango bisa menyajikan pengalaman pelesiran yang tak terlupakan. Bagi kebanyakan orang Gede-Pangrango hanya untuk para pendaki, padahal Gede Pangrango bisa menjadi tempat pelesiran bagi Anda bersama teman-teman dan juga keluarga Anda. Tak perlu mendaki, Anda bisa trekking dengan biaya yang sangat murah. Dari pintu masuk Cibodas, Anda sudah dapat menjelajahi hutan, menndengar suara burung-burung, serta melihat air terjun Cibeureum dan telaga biru hanya dengan tiket seharga Rp. 2.000,-! Murah sekali, bukan?
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang berjarak 100 kilometer dari Jakarta bisa ditempuh dengan dua jam perjalanan. Meski hanya memiliki luas 22.851 hektar, Gede Pangrango mempunyai peran yang sangat penting bagi Jakarta dan wilayah sekitarnya. Gede Pangrango memang merupakan wilayah konservasi di tengah-tengah wilayah urban, Jakarta di sebelah Utara, Bogor di sebelah Timur, Sukabumi di sebelah Barat, dan Cianjur di sebelah Selatan. Setiap tahunnya, Gede Pangrango memproduksi air tanah sebanyak 231 miliar liter yang bisa memenuhi separuh kebutuhan air bersih seluruh warga Jakarta. Saya membayangkan bila kawasan Gede Pangrango rusak, bisa-bisa Jakarta krisis air bersih lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Sambil pelesiran, Anda bisa menyaksikan langsung peranan taman nasional tertua di Indonesia ini dalam menyangga keseimbangan alam. Wilayah Gede Pangrango telah berperan sebagai penyangga kelestarian alam dan keanekaragaman hayati. Peran Gede Pangrango sangat dekat dengan keseharian kita, mulai dari produksi air tanah sampai produksi udara bersih. Hutan hujan tropis di wilayah Gede Pangrango merupakan kawasan hijau raksasa yang menjadi penyedia udara bersih bagi kota-kota di sekelilingnya. Selain itu, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango juga menjadi “rumah bagi tumbuhan-tumbuhan langka seperti pohon Rasamala, kantong Semar, dan jamur bercahaya.
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Tidak hanya bisa melihat-lihat tumbuhan-tumbuhan langka, Anda bisa mengikuti program adopsi pohon yang diadakan pengelola taman nasional ini, Koperasi Edelweis. Anda bisa menjadi “bapak angkat” bagi satu pohon selama tiga tahun. Pihak Koperasi Edelweis akan memberikan laporan perkembangan “pohon angkat” tersebut secara berkala. Selain itu, Anda juga mengadopsi elang jawa hanya dengan membayar biaya sebesar Rp. 10.000,-. Yayasan Suaka Elang akan memberi laporan tiap tiga bulan sekali mengenai perkembangan elang asuh tersebut. Inilah program yang bisa Anda ikuti di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.




No comments:

Post a Comment