Friday, January 27, 2012

1. Jembatan  Bertingkat di India


Jembatan hidup di Cherrapunji, India ini dibuat dari akar pohon Ficus elastica. Pohon ini menghasilkan akar-akar tambahan dari batang pohon bagian atasnya dan bisa tumbuh ke bawah hingga ke batu-batu di pinggiran sungai atau bahkan di tengah-tengah sungai.




Satu jembatan yang sangat spesial ini dipercaya hanya ada satu di dunia, adalah 2 jembatan yang didirikan satu-di atas yang lainnya, dan dikenal dengan nama “Jembatan akar dua tingkat Umshiang.

Jembatan-jembatan ini (beberapa bisa mencapai panjang lebih dari 30 meter), membutuhkan waktu antara 10 hingga 15 tahun untuk bisa dipergunakan, tetapi jembatang yang dihasilkan sangatlah kuat, karena jembatan ini hidup dan terus tumbuh, jembatan-jembatan ini justru akan semakin kuat lagi dari waktu ke waktu umurnya mencapai lebih dari 500 tahun.



2. Jembatan di Jepang

Jembatan Tanaman Merambat di Lembah Iya, Jepang


 West Iya merupakan tempatnya ngarai berkabut, sungai bersih, dan atap-atap jerami atau daun, seperti menggambarkan Jepang berabad yang lalu. Untuk menyeberangi sungai Iya yang mengalir di sepanjang lereng lembah, para perampok, para kstria, dan pengungsi membuat sebuah jembatan khusus yang dibuat dari tanaman merambat. 

Jembatan-jembatan ini masih ada di lembah Iya. Meski beberapa (tidak semua) jembatan-jembatan itu diperkuat dengan kabel dan lajur sisi-sisi, tetap saja menakutkan untuk diseberangi. Panjangnya lebih dari 42 meter, dengan papan yang dipasang setiap 6 hingga 8 inci,  membuatnya tidak cocok buat pengidap acrophobia (takut ketinggian).



Beberapa orang percaya jembatan-jembatan tanaman merambat yang masih ada itu pertama kali dibuat pada abad 12, yang menjadikannya beberapa di antara contoh-contoh arsitektur hidup tertua di dunia.

3. Jembatan Akar di Sumatra Barat

Inilah dia objek wisata andalan Kabupaten Pesisir Selatan yang merupakan salah satu jembatan yang terunik di dunia.jembatan yang kuat dan menjadi penghubung dua daerah antara Jorong (Dusun) Puluik-Puluik dan Lubuak Silau, Desa Lubuak Silau, Kecamatan Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat.

Pada tahun 1916 Pakih Pohan menanam dua batang jawi-jawi (sejenis pohon beringin yang berdaun lebar), pohon jawi-jawi tersebut ditanam di dua lokasi satu di daerah Pulik-puluik dan satu lagi di daerah Lubuak Silau yang dipisahkan dengan batang bayang. Lalu akarnya yang bergantungan dijalin di batang bambu yang dijadikan jembatan sebagai tulang jembatan akar. Setelah 3 tahun lamanya akar dua pohon jawi-jawi tersebut bertaut namun belum bisa dilalui.


Untuk menjadikan sebuah jembatan yang bisa dilalui membutuhkan waktu selama 20 tahun maka jembatan tersebut bisa ditempuh warga Puluik-puluik yang hendak mau ke Lubuak Silau.


Sampai sekarang jembatan tersebut berukuran panjang 30 meter dan lebar 1 meter dengan ketinggian dari permukaan batang bayang sekitar 10 meter dan saat ini umur jembatan tersebut sudah 93 tahun dan masih bisa dilalui warga dari daerah Pulik-puluik sebanyak 25 kepala keluarga begitu juga warga yang hendak kedaerah Pulik-puluik.



No comments:

Post a Comment