Friday, February 3, 2012

Apa itu Badai Matahari


Sebuah lidah api raksasa menyembur dari Matahari pada tanggal 19 Januari 2012. Semburan itu melontarkan gelombang plasma yang memicu munculnya aurora atau cahaya indah di kawasan langit utara saat partikel tersebut tiba dengan bagian atas atmosfer Bumi.

Menurut para pengamat luar angkasa, letusan Matahari itu – dikenal juga dengan coronal mass ejection – terjadi sekitar pukul 16.00 GMT pada Kamis lalu. Partikel-partikel dari ledakan tersebut terlempar ke arah Bumi dengan kecepatan sekitar 1.000 kilometer per detik.

“Saat menghantam, badai geomagnetik besar muncul, dan saat awan partikel tersebut tiba, terlihat aurora di kawasan high sampai middle latitude,” sebut pengamat ruang angkasa, dikutip dari Spaceweather, 22 Januari 2012.

Sejumlah teleskop ruang angkasa termasuk Solar Dynamics Observatory (SDO) dan Solar Heliospheric Observatory (SOHO) milik NASA berhasil membuat foto dan merekam video letusan Matahari tersebut. 

Menurut Space Weather Prediction Center, letusan Matahari itu muncul dari sebuah kelompok bintik Matahari aktif yang disebut dengan Region 1401. Dan pada letusan kali ini, tak hanya satu lidah api yang muncul. Satu solar hotspot lain, yang disebut dengan Region 1402, juga melontarkan lidah api.

Dari skala yang dibuat oleh astronom untuk menentukan kekuatan letusan, lidah api yang terlontar Kamis lalu itu sendiri dikategorikan sebagai M2-class sun storm, badai Matahari yang kuat. Badai Matahari M-class sendiri merupakan badai yang kuat tetapi hanya terlontar hingga jarak menengah.

Posisinya berada di antara lidah api C-class yang lebih lemah dan badai Matahari X-class yang sangat kuat yang bisa menghadirkan ancaman bagi satelit dan astronot yang sedang berada di orbit Matahari. Letusan dari badai X-class juga bisa mengganggu dan merusak infrastruktur komunikasi jika ia tepat mengarah ke Bumi.

Kini, semburan itu telah menghantam medan magnet Bumi tepat pada pukul 06:17 GMT, 22 Januari 2012. Awalnya, dampak hantaman tersebut tidak terlalu kuat. Angin surya itu hanya menabrak dengan kecepatan sampai 400 kilometer per detik. Namun kemudian, aliran angin tersebut terus meningkat.



Aurora Borealis, yaitu sinar cahaya yang merupakan dampak dari badai matahari.

Dalam seminggu terakhir ini, warga Norwegia, Islandia, bahkan Inggris  disunguhi pemandangan spektakuler, aurora borealis. Sinar cahaya ini merupakan dampak dari badai matahari terbesar dalam enam tahun terakhir. 

Biasanya, aurora ini terlihat hanya di sebagian utara Skotlandia. Tapi, karena ada aktivitas matahari membuat cahaya ini bisa dinikmati warga yang ada di bagian selatan, sampai bagian timur laut Inggris.

Badai geomagnetik ini memang memberikan pemandangan yang luar biasa. Tapi, di sisi lain, badai ini juga membawa masalah. Menurut National Oceanic and  Atmospheric Administration (NOAA), badai ini bisa menimbulkan berbagai gangguan saat lonjakan arus listrik, gangguan sinyal radio, televisi, dan telepon.

Radiasi akibat badai matahari, Minggu lalu, tiba di bumi sejam kemudian.  Badai matahari terbaru adalah yang terkuat sejak Mei 2005. Radiasi berbentuk proton ini terbang keluar matahari dengan kecepatan 93 juta mil per jam. 

Matahari sendiri kini tengah berada di tengah fase aktif dalam siklus 11 tahunannya. Menurut NASA, siklus badai Matahari yang saat ini terjadi, disebut dengan Solar Cylce 24, kemungkinan akan sampai puncaknya di tahun 2013 mendatang.





No comments:

Post a Comment